Pengiriman Barang: UMKM Butuh Penguatan Logistik
JAKARTA — Pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah (UMKM) daerah membutuhkan sistem logistik yang kuat agar bisa
berkontribusi lebih besar dalam meningkatkan perekonomian nasional.
Mustafa Kamal, Pendiri Tekindo Biz, mengatakan
UMKM tidak bisa berkembang karena saat ini pelaku usaha logistik masih berdiri
sendiri tanpa sinergi. “Ini membuat barang yang diproduksi mereka lebih mahal
dan tidak bisa bersaing dengan produk impor,” katanya kepada Bisnis, Kamis
(24/5).
Melalui sinergi antara pelaku usaha dan
pemerintah, Kamal menjelaskan akan terbentuk sistem pola pengiriman barang yang
lebih terorganisir baik itu melalui darat, laut, dan udara.
Dengan demikian, utilisasi moda transportasi
lebih terisi karena permasalahan logistik yang ada sekarang adalah pengiriman
dari Pulau Jawa ke wilayah Indonesia bagian timur penuh, tetapi untuk jalur
sebaliknya tidak terisi. Tidak hanya itu, waktu pengiriman juga menjadi salah
satu masalah utama.
Berdasarkan catatan
Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI), pengiriman logistik ke
Jabodebek memakan waktu paling lama 5 hari dengan biaya termahal Rp30.000 per
kg. Angka tersebut sangat timpang dibandingkan dengan ke Papua yang layanan
jasa kurirnya mencapai Rp200.000 per kg dengan waktu melebihi 10 hari. “Kalau
pengiriman barang lama dan mahal, UMKM bisa kehilangan konsumen,” jelas Kamal.
Sumber berita:
http://supplychainindonesia.com/new/pengiriman-barang-umkm-butuh-penguatan-logistik/